Senin, 06 September 2010
2
Minggu, 01 Agustus 2010
1
Untuk memanfaatkan GPS, kita harus menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver). Alat ini akan menunjukkan lokasi kita dalam format koordinat, seperti pada peta biasa. Jika kita perhatikan, setiap peta selalu dilengkapi dengan garis-garis melintang dan membujur. Berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur itulah kita menentukan letak suatu tempat. Nah, GPS juga memiliki koordinat serupa yang disebut waypoint. Tentu saja, waypoint pada GPS lebih teliti dan lebih akurat ketimbang koordinat peta.
Bagaimana cara alat penerima GPS bisa menampilkan koordinat kita? Metode yang digunakan sebenarnya sangat sederhana. Jika penerima GPS di tangan kita mengetahui jarak antara lokasi kita dan 3 buah satelit GPS, serta mempunyai informasi tentang posisi satelit-satelit tersebut, maka lokasi kita dengan gampang dapat dihitung. Agar lebih jelas, simak kisah berikut.
Budi ingin datang ke pesta ulang tahun Ani di Gedung G. Sayangnya, Budi tidak tahu di mana letak gedung itu. Ia hanya punya informasi bahwa Gedung G terletak 10 km dari Universitas X, 15 km dari Pasar Y dan 20 km dari Terminal Z. Budi tak kurang akal. Ia menggambar tiga lingkaran yang berpusat di Universitas X, Pasar Y dan Terminal Z, masing-masing dengan radius 10, 15 dan 20 km. Di titik perpotongan ketiga lingkaran itulah terletak Gedung G.
Cara yang dipakai Budi itu disebut metode trilaterasi. Prinsip yang sama digunakan dalam GPS. Bedanya, penerima GPS tidak akan menggambar lingkaran itu, tapi hanya menghitung angka dengan sederet persamaan matematika.
Bagaimana penerima GPS mengetahui posisi satelit serta jaraknya? Posisi satelit mudah diketahui karena setiap satelit akan memberitahu koordinatnya lewat sinyal khusus. Alat penerima dengan mudah dapat mengenali dari satelit mana suatu sinyal berasal, kemudian mencocokannya dengan tabel posisi satelit yang selalu di update dari waktu ke waktu.
Jarak satelit dan alat penerima dihitung dengan cara yang cerdik. Pada waktu-waktu tertentu, satelit GPS memancarkan suatu kode digital. Di saat bersamaan, alat penerima menjalankan kode yang sama. Karena harus merambat cukup jauh, kode dari satelit akan tertunda dibanding kode yang dijalankan alat penerima. Waktu tunda itu dianggap sebagai waktu perjalanan sinyal. Selanjutnya mudah. Jarak sama dengan selang waktu kali kecepatan. Dengan mengalikan waktu perjalanan sinyal dan cepat rambat sinyal (sama dengan kecepatan cahaya), penerima GPS dapat mengetahui jaraknya dengan satelit.
Setelah mengetahui jarak antara alat penerima dengan tiap satelit, komputer dalam alat penerima mulai menghitung. Untuk menentukan posisi dalam 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur), penerima GPS minimal harus mendeteksi sinyal dari 3 buah satelit. Koordinat 3 dimensi yang mencakup ketinggian lokasi bisa ditentukan jika alat penerima mendapat sinyal dari 4 buah satelit atau lebih.
0
Senin, 07 Juni 2010
0
Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.
"Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama."
Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
"Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."
Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.
Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.
Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: "Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.
"Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama.namun sampai saat ini masih belum ada banyak bukti yang cukup berarti akan dampak negatif wi-fi.
Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
0
Balap Motor GP 2010, kali ini tidak diperkuat oleh jagoan tuan rumah Valentino Rossi, yang sedang mengalami cidera akibat tulang tibia di kaki kanannya patah, di balapan kali ini tak membuat publik Italia kehilangan tontonan. Sebaliknya, aksi seri disajikan para pesaingnya.
Dalam race yang dihelat di Sirkuit Mugello, Minggu (6/6/2010) malam WIB, Lorenzo yang menjadi andalan Yamaha sepeninggal Rossi tak mampu berbuat banyak untuk mengejar Pedrosa, yang sejak start sudah memimpin balapan. Malahan, Lorenzo harus bersaing ketat dengan Dovizioso.
Pedrosa yang tak memiliki lawan terus menggeber Honda-nya hingga jauh meninggalkan Lorenzo. Dari yang awalnya hanya unggul dua detik, pembalap asal Spanyol itu terus memperlebar jarak hingga sempat unggul 7,3 detik atas Lorenzo.
Akhirnya, balapan ini pun berhasil dimenanginya. Posisi dua dan tiga ditempati oleh Lorenzo dan Dovizioso. Sementara itu pertarungan untuk posisi empat terjadi dua lap terakhir.
Casey Stoner berhasil menyalip Marco Melandri di lap terakhir, dan pembalap dari tim Ducati itu akhirnya finis di urutan empat–meski hanya unggul tipis atas Melandri
Dengan demikian Lorenzo masih kokoh di puncak klasemen sementara moto GP 2010 ini di susul oleh dani pedrosa yang berhasil menggeser valentino rossi.
Sabtu, 05 Juni 2010
0
Heni BeritaNET.com, 05 Juni, 2010 12:14:00
Google mulai mengimplementasikan fitur baru ini untuk pengguna di Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang, jadi jika Anda tidak melihat link di pojok kiri bawah dari Google.com sekarang, periksa kembali segera. Bagi Anda di luar US, dapat mengharapkan untuk melihat fitur baru ini dalam beberapa hari mendatang saat Google mengimplementasikan secara internasional untuk menawarkan serupa. Anda dapat membuat gambar dari halaman Google.com Anda dengan hashtag #myGooglepage.
0
Chip Netbook Tertipis Milik Intel
Updater terbaru dari arena Computex yang berlangsung di Taipei dua perusahaan manufaktur chip Intel dan Qualcomm telah meluncurkan prosesor baru mereka. Raksasa Intel dengan barisan prosesor baru Oak Trail, Tunnel Creek dan Canoe Lake. Canoe lake didorong sebagai platform, yang dapat memungkinkan produsen untuk memproduksi netbook dual-core super ramping dengan ketebalan 14 milimiter, menjalankan versi percobaan pine dari prosesor Atom. Chip yang menjadi otak smartphone juga diperkenalkan oleh manufaktur dunia. Pihak Intel memamerkan prosesor Atom dengan sistem di chip “Tunnel Creek” yang diperuntukan untuk peranti kecil (netbook) untuk dapat berjalan dengan sistem operasi yang beragam, termasuk MeeGo, Google Andoid atau Chrome dan Windows 7.
Asus berkesempatan untuk menjadi produsen pertama yang mengapalkan versi pre-instal dari Intel’s netbook app store, yang disebut Asus AppStore pada akhir tahun ini. Generasi terbaru chip Snapdragon untuk smartphone buatan Qualcomm juga diumumkan pada Computex minggu ini, dengan kelebihan berdaya rendah 1,2GHz dual core, chip ini mampu menangani video 1080p. namun belum ada penjelasan tanggal rilis dari pihak Qualcomm, chip ini diharapkan akan dipergunakan untuk Android yang baru, Palm, dan ponsel Microsoft Windows 7. Dengan demikian Intel telah merilis chip netbook tertipis di dunia, Hal ini jelas memberikan sinyal bahwa pertarungan ketat dimana netbook, smartphone dan tablet PC bersaing dan perusahaan chip harus bersiap untuk mensupport menyediakan prosesor terbaik dan lebih baik dengan ukuran setipis mungkin.(beritanet.com)
Rabu, 02 Juni 2010
0
Pengguna akan menemukan bahwa seperti posisi yang nyaman hanya dapat dicapai bila memiliki postur duduk yang baik, dan itu berarti tidak membungkuk atau memiliki mouse pada ketinggian tidak nyaman.